Selasa, 29 Mei 2012

MACAM-MACAM ABORTUS DAN CARA PENANGANANNYA

Pekanbaru(infobidannia) Macam-macam Abortus adalah: 1. Abortus spontan 2. Abortus yang disengaja 3. Abortus tidak aman 4. Abortus septik Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi : 1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut). 2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi abortus inkomplit atau abortus komplit). 3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan). 4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan). Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas. Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau keduanya. Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat berasal dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah abortus spontan atau abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa hasil konsepsi atau terjadi penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada abortus tidak aman dengan menggunakan peralatan. Penanganan ____________ Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya. Penanganan abortus imminens : 1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total. 2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual. 3. Jika perdarahan : - Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi. - Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola. 4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah abortus. Penanganan abortus insipiens : 1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan : - Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu). - Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus. 2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu : - Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi. - Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi. 3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan. Penanganan abortus inkomplit : 1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per oral. 2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan : - Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia. - Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu). 3. Jika kehamilan lebih 16 minggu : - Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi. - Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg). - Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus. 4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan. Penanganan abortus komplit : 1. Tidak perlu evaluasi lagi. 2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak. 3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan. 4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah. 5. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut. Pemantauan Pasca Abortus __________________________ Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan. Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak diinginkan : 1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai. Metode kontrasepsi pasca abortus : 1. Kondom - Waktu aplikasinya segera. - Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien. - Dapat mencegah penyakit menular seksual. 2. Pil kontrasepsi - Waktu aplikasinya segera. - Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur. 3. Suntikan - Waktu aplikasinya segera. - Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi. 4. Implan - Waktu aplikasinya segera. - Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi jangka panjang. 5. Alat kontrasepsi dalam rahim - Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali. - Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai adanya infeksi. 6. Tubektomi - Waktu aplikasinya segera. - Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas. - Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki. - Sediakan metode alternatif (seperti kondom). Beberapa wanita mungkin membutuhkan : 1. Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi. 2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu. 3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual. 4. Penapisan kanker serviks. http://infobidannia.wordpress.com/2011/05/23/macam-macam-abortus-dan-cara-penanganannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar