Selasa, 29 Mei 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI

DEFINISI Hipertropi prostat adalah pertumbuhan dari nodula-nodula pibro adenomatosa majemuk dalam prostat jaringan hyperplastik terdiri dari kelenjar stroma fibrosa yang jumlahnya berbeda-beda. (Sylvia Andersom Price, 1994 Hypertropi prostat adalah hiperplasia dari kelenjar periureter sehingga kelenjar ini mendesak kelenjar prosrat sehingga lama-lama menjadi gepeng disebut sebagai kapsul prostat (Purnawan Junadi, 1982). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertropi prostat adalah adanya pembesaras pada kelenjar prostat. ETIOLOGI Penyebab secara pasti belum diketahui, dikarenakan hypertropi prostat merupkan gangguan yang sering terjadi di usia tua. Faktor yang mempercepat terjadinya hipertropi9 prostat adalah : diet, pengaruh dari inflamasi kronik, sosial ekonomi, herediter. ANATOMI FISIOLOGI Kelenjar proatat adalah suatu jaringan fibromuskular dan kelenjar grandular yang melingkari urethra bagian proksimal yang terdiri dari kelnjar majemuk, saluran-saluran dan otot polos terletak di bawah kandung kemih dan melekat pada dinding kandung kemih dengan ukuran panjang : 3-4 cm dan lebar : 4,4 cm, tebal : 2,6 cm dan sebesar biji kenari, pembesaran pada prostat akan membendung uretra dan dapat menyebabkan retensi urine, kelenjar prostat terdiri dari lobus posterior lateral, anterior dan lobus medial, kelenjar prostat berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang ada uretra dan vagina. Serta menambah cairan alkalis pada cairan seminalis. PATOFISIOLOGI Adenoma prostat/Hiperplasia Penambahan sel Hypertropi propstat Menekan uretra & kandung kemih, sulit berkemih Fase kompensasi otot kandung .kemih. berkontrasksi kuat, penebalan otot kandung kemih fase dekompensasi - - - - - - Otot melemah Residu urine refluk retensi urine Infeksi Kelumpuhan otot destrusor & spinter uretra Inkontinensia ---- kencing tidak terkontrol Urine menetes secara periodik TANDA DAN GEJALA  Hilangnya kekuatan pancaran saat miksi (bak tidak lampias)  Kesulitan dalam mengosongkan kandung kemi9h  Rasa nyerisaat memulai miksi  Adanya urine yang bercampur darah (hematuri)  Berdasrkan stadium : STADIUM TANDA & GEJALA KETERANGAN I  urien menetes  bak tidak lampias  nocturia urine residu 0 – 50 ml II  Hematuria  Disuria  Nocturia bertambah residu urine 50 – 100 ml III  Hypertermia  Menggigil  Nyeri pada daerah pinggang IV  Retensi urine total KOMPLIKASI a. Aterosclerosis b. Infark jantung c. Impoten d. Haemoragik post operasi e. Fistula f. Striktur pasca operasi & inconentia urine PENATALAKSANAAN 1. Non Operatif a. Pembesaran hormon estrogen & progesteron b. Massase prostat, anjurkan sering masturbasi c. Anjurkan tidak minum banyak pada waktu yang pendek d. Cegah minum obat antikolinergik, antihistamin & dengostan e. Pemasangan kateter. 2. Operatif Indikasi : terjadi pelebaran kandung kemih dan urine sisa 750ml a. TUR (Trans Uretral Resection) b. STP (Suprobic Transersal Prostatectomy) c. Retropubic Extravesical Prostatectomy) d. Prostatectomy Perineal ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Data demografi b. Riwayat penyakit sekarang keluhan utama BAK mengedan, tidak lancar, BAK tidak lampias, urine bercampur darah,retensi urine c. Riwayat penyakit dahulu riwayat trauma, sering menunda BAK, riwayat batu d. Riwayat kesehatan keluarga adanya anggota keluarga yang mempunyai riwayat sulit BAK terutama laki-laki e. Riwayat psikologis f. Pemeriksaan fisik Mata (conjungtiva anemis/tidak), TTV, pembesaran kelenjar getah bening, colok dubur. 2. Rencana Keperawatan a. Rencana keperawatan pre operasi NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI 1 2 3 Gangguan eliminasi BAK:retensio urine bd obstruksi mekanik Gangguan rasa nyaman nyeri bd iritasi mukosa, distensi kandung kemih Kurang pengetahuan bd kurang informasi Ganguan eliminasi teratasi Kriteria hasil :  BAK lancar  Jumlah urine 2000-3000 cc/hari  Tidak ada distensi kandung kemih Rasa nyaman nyeri teratasi Kriteria hasil :  Nyeri hilang/berkurang  Skala nyeri 4  Exspresi wajah tidak meringis  Tidak ada distensi  TTV dalam batas normal : S:36-37 C ,N:60-100x/mnt T: 90/60-140/100mmHg Pengetahuan klien bertambah. Kriteria hasil: Klien tahu tentang penyakitnya dan cara penangannannya 1. Dorong pasien untuk berkemih tiap 2 – 4 jam (bila tiba-tiba dirasakan) 2. Observasi aliran urine, perhatiakn ukuran dan kekuatan 3. Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih 4. Perkusi dan palpasi area supra pubik 5. Kolaborasi katerisasi untuk residu urine dan biarkan kateter tida menetap sesuai indikasi 6. Irigasi kateter sesuai indikasi 7. Urinalisa dan kultur 8. Kolaborasi pemberian antibiotik 1. Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas dan lamanya. 2. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan. 3. Berikan tindakan kenyamanan misalnya pijatan punggung, membantu pasien melakukan posisi yang nyaman, mendorong penggunakan relaksasi/latihan nafas dalam 4. Kolaborasi pemasangan kateter 1. Kaji tingkat cemas baik verbal maupun non verbal. 2. Ciptakan hubuingan saling percaya antara pasien atau orang terdekat. 3. Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang penyakit dan apa yang akan dilakukan. 4. Berikan supporta pada klien untuk mengungkapkan. b. Rencana keperawatan post operasi NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI 1 2 3 4 Resti infeksi bd prosedur invasive, insisi bedah Gangguan rasa nyaman: Nyeri bd iritasi mukosa kandung kemih Resti defisit volume cairan bd bedah vaskuler Intoleransi aktifitas bd luka incisi bedah Infeksi tidak terjadi Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda radang Rasa nyaman nyeri teratasi Kriteria hasil : Tidak nyeri Defisit cairan tidak terjadi Kriteria hasil : 1. Tidak ada komplikasi/infeksi 2. Kulit tidak rusak Toleransi aktifitas klien meningkat Kriteria hasil: Klien dapat melakukan ADL dengan bantuan minimal. 1. Berikan perawatan kateter 2. Anjurkan tidak melepas kateter 3. Irigasi terus selama 24 48 jam 4. Berikan analgetik 5. Anjurkan minum banyak (min 3000 cc/hari) setelah TUR selama 2-5 hari post operasi 6. Monitor tanda-tanda perdarahan & infeksi setelah TUR 24 jam pertama post Operasi TUR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar