Senin, 28 Maret 2011

Penyakit Radang Panggul

Penyakit Radang Panggul
Definisi
Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat
mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot
rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari
Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang panggul
yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita
yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik,
infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal.
Terdapat peningkatan jumlah penyakit ini dalam 2-3 dekade terakhir berkaitan dengan beberapa faktor,
termasuk diantaranya adalah peningkatan jumlah PMS dan penggunaan kontrasepsi seperti spiral. 15%
kasus penyakit ini terjadi setelah tindakan operasi seperti biopsi endometrium, kuret, histeroskopi, dan
pemasangan IUD (spiral). 85% kasus terjadi secara spontan pada wanita usia reproduktif yang seksual
aktif.

Penyebab
Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang
menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang
wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering adalah N. Gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan
berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah
kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya
lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim, serta menyediakan
medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).
Faktor Risiko
Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun berisiko tinggi untuk mendapat penyakit
radang panggul. Hal ini disebabkan wanita muda berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan
seksual dan melakukan hubungan seksual tidak aman dibandingkan wanita berumur. Faktor lainnya
yang berkaitan dengan usia adalah lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat
melindungi masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda dan remaja
cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri. Faktor
risiko lainnya adalah:
1. Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya
2. Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2 pasangan dalam waktu 30 hari
3. Wanita dengan infeksi oleh kuman penyebab PMS
4. Menggunakan douche (cairan pembersih vagina) beberapa kali dalam sebulan
5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang panggul. Risiko tertinggi adalah saat
pemasangan spiral dan 3 minggu setelah pemasangan terutama apabila sudah terdapat infeksi dalam
saluran reproduksi sebelumnya
Tanda dan Gejala
Gejala paling sering dialami adalah nyeri pada perut dan panggul. Nyeri ini umumnya nyeri tumpul dan
terus-menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir, dan diperparah dengan gerakan,
aktivitas, atau sanggama. Nyeri karena radang panggul biasanya kurang dari 7 hari. Beberapa wanita
dengan penyakit ini terkadang tidak mengalami gejala sama sekali. Keluhan lain adalah mual, nyeri
berkemih, perdarahan atau bercak pada vagina, demam, nyeri saat sanggama, dan menggigil.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kenaikan dari sel darah putih yang menandakan terjadinya
infeksi. Kultur untuk GO dan chlamydia digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Ultrasonografi
atau USG dapat digunakan baik USG abdomen (perut) atau USG vagina, untuk mengevaluasi saluran
tuba dan alat reproduksi lainnya. Biopsi endometrium dapat dipakai untuk melihat adanya infeksi.
Laparaskopi adalah prosedur pemasukan alat dengan lampu dan kamera melalui insisi (potongan) kecil
di perut untuk melihat secara langsung organ di dalam panggul apabila terdapat kelainan.
Terapi
Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mencegah kerusakan saluran tuba yang dapat mengakibatkan
infertilitas (tidak subur) dan kehamilan ektopik, serta pencegahan dari infeksi kronik. Pengobatan
dengan antibiotik, baik disuntik maupun diminum, sesuai dengan bakteri penyebab adalah pilihan
utama. Kontrol setelah pengobatan sebanyak 2-3 kali diperlukan untuk melihat hasil dan perkembangan
dari pengobatan.
Pasangan seksual juga harus diobati. Wanita dengan penyakit radang panggul mungkin memiliki
pasangan yang menderita gonorea atau infeksi chlamydia yang dapat menyebabkan penyakit ini.
Seseorang dapat menderita penyakit menular seksual meskipun tidak memiliki gejala. Untuk
mengurangi risiko terkena penyakit radang panggul kembali, maka pasangan seksual sebaiknya
diperiksa dan diobati apabila memiliki PMS.
Komplikasi
Penyakit radang panggul dapat menyebabkan berbagai kelainan di dalam kandungan seperti nyeri
berkepanjangan, infertilitas dan kehamilan abnormal. Penyakit ini dapat menyebabkan parut pada
rahim dan saluran tuba. Parut ini mengakibatkan kerusakan dan menghalangi saluran tuba sehingga
menyebabkan infertilitas. Parut juga dapat menyebabkan sel telur tidak dapat melalui jalan normalnya
ke rahim sehingga dapat terjadi kehamilan ektopik.
Pencegahan
Cara terbaik untuk menghindari penyakit radang panggul adalah melindungi diri dari penyakit menular
seksual. Penggunaan kontrasepsi seperti kondom dapat mengurangi kejadian penyakit radang panggul.
Apabila mengalami infeksi saluran genital bagian bawah maka sebaiknya segera diobati karena dapat
menyebar hingga ke saluran reproduksi bagian atas. Terapi untuk pasangan seksual sangat dianjurkan
untuk mencegah berulangnya infeksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar