Sabtu, 28 Mei 2011

TUGAS NURSING ENGLISH MENTRANSLATE TENTANG EPILEPSI


TUGAS NURSING ENGLISH
MENTRANSLATE TENTANG EPILEPSI

DISUSUN OLEH
ABDUL RAHMAN FADLY è 712003S10061
AGUS SALIM è 712003S10063
AHMAD PONIMAN è 712003S1006

YAYASAN SEPULUH JUNI
AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM
BANJARMASIN
2010-2011

èyesterday,Mr Salim was admitted to the ward.
èkemarin, Bapak Salim telah mengakui ke bangsal.
èhe was admitted for drug stabilization of his epilepsy,which currently becomes apparent almost daily in grand mall sizures.
èdia mengaku untuk stabilisasi obat epilepsi, yang saat ini menjadi jelas hampir setiap hari kejang dikepala.
èMr.Salim is aged 17;his condition and nutritional state are normal.
èMr.Salim adalah berumur 17; kondisinya dan status gizi normal.
èHe lives with his parents; for the past 8 months,he has been training to become an office worker.
èDia tinggal bersama orang tuanya, selama 8 bulan terakhir, ia telah mengikuti pelatihan untuk menjadi seorang pekerja kantor.
èAt age 10,Mr.Salim for meningitis.Subsequently, epileptic seizures requiring drug stabilization were observed for the first timer.
èPada usia 10, Mr.Salim mengalami meningitis.kemudian, serangan epilepsi yang memerlukan stabilisasi obat dan diamati untuk waktu pertama.
èIn due course,the number of seizures decreased.
èPada waktunya, jumlah serangan menurun.
èSalim suffered no seizures between ages 14 and 16.
èSalim tidak menderita kejang antara usia 14 dan 16.
èThe seizures started to reappear only six months ago.
èKejang mulai muncul kembali hanya enam bulan yang lalu.
èSalim stated that he has changed his formerly regular lifestyle.
èSalim menyatakan bahwa ia telah mengubah secara teratur gaya hidupnya.
èClaiming that he spends a lot of time with his friend and “participates in everything” to avoid becoming an outsider.
èMengklaim bahwa ia menghabiskan banyak waktu dengan temannya dan "berpartisipasi dalam segala sesuatu" untuk menghindari menjadi orang luar.
èIn addition,he says that he needs the change as a contrast to the “boring desk work”.
èSelain itu, ia mengatakan bahwa ia membutuhkan perubahan sebagai atas "pekerjaan meja yang membosankan" ..
èHe states that he has only often for this apprenticeship because he could not find a job as a landscape gardener.
èDia menyatakan bahwa dia hanya sering untuk magang ini karena dia tidak bisa menemukan pekerjaan sebagai tukang kebun lanskap.
èHe would like to work in open air and translate what he knows in theory into practice.
èDia ingin bekerja di udara terbuka dan menerjemahkan apa yang dia tahu didalam teori dalam praktek.
èHis mother states that Salim spends almost every day with his friends,going to discotheques and celebrating; on these day,her son comes home late and is often drunk.The next day.
èIbunya menyatakan bahwa Salim menghabiskan hampir setiap hari dengan teman-temannya, pergi ke diskotik dan merayakan; pada hari ini, anaknya pulang terlambat dan sering drunk.Hari berikutnya.
èHe frequently suffers from seizures.
Dia sering menderita kejang.
èShe says that his GP has told Salim about the connection between his current lifestyle and the number of seizures but Salim is not willing to give up “the good things in life”, he wants to live like his friends.
èDia mengatakan bahwa dokternya telah mengatakan Salim tentang hubungan antara gaya hidup saat ini dan jumlah kejang tetapi Salim tidak bersedia menyerah "hal-hal yang baik dalam hidup", dia ingin hidup seperti teman-temannya.

Kamis, 26 Mei 2011

Hecting – Penjahitan Luka

Pendahuluan
Luka baru yang belum memasuki waktu kontaminasi Frederich (6 – 8 jam post trauma)
dapat dirawat secara primer yaitu dengan melakukan pembersihan luka dan lapangan
sekitarnya, pembuangan debris dan kotoran serta penjahitan luka secara sempurna,
sedangkan yang melebihi waktu kontaminasi bisa dilakukan pembersihan luka dan daerah
sekitar luka, merapikan luka dan penjahitan sementara atau situasi. Penjahitan luka
membutuhkan pengetahuan tentang penyembuhan luka, serta alat dan bahan untuk
menjahit dan yang terpenting sekali menguasai teknik jahitan (suture techniques).
Luka (Vulnus)
Luka adalah kerusakan anatomi karena hilangnya kontinuitas jaringan oleh sebab dari
luar. Luka terbagi menjadi dua : Luka terbuka (Vulnus Appertum) dan Luka tertutup
(Vulnus Occlusum).
Macam luka terbuka : Luka iris (Scissum), Tusuk (Ictum), Bakar (Combustio), Lecet
(Excoriasi/Abrasio), Tembak (Sclopetum), Laserasi, Penetrasi, Avulsi, Open Fracture dan
Luka Gigit (Vulnus Morsum).
Macam luka tertutup : Memar (Contusio), Bula, Hematoma, Sprain, Dislokasi, Close
Fracture, Laserasi organ dalam.
Teknik Perawatan Luka
¨ Desinfeksi
¨ Irigasi
¨ Debridement
¨ Perawatan perdarahan
¨ Penjahitan Luka
¨ Bebat Luka
¨ Angkat Jahitan
Desinfeksi (Sin. Antiseptik atau Germisida)
Adalah tindakan dalam melakukan pembebasan bakteri dari lapangan operasi dalam hal
ini yaitu luka dan sekitarnya.
Macam bahan desinfeksi: Alkohol 70%, Betadine 10%, Perhidrol 3%, Savlon (Cefrimid
+Chlorhexidine), Hibiscrub (Chlorhexidine 4%)
Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi bahan desinfeksan
Tutup dengan doek steril atau kasa steril
Bila perlu anestesi Lido/Xylo 0,5-1%
Pembersihan Luka
Adalah mencuci bagian luka
Bahan yang di gunakan : Perhidrol, Savlon, Boor water, Normal Saline, PZ
Bilas dengan garam faali atau boor water
Debridement (Wound Excision)
Adalah membuang jaringan yang mati serta merapikan tepi luka
Memotong dengan menggunakan scalpel atau gunting
Rawat perdarahan dengan meligasi menggunakan cat gut
Perawatan Perdarahan
Adalah suatu tindakan untuk menghentikan proses perdarahan
Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan sekitar perdarahan
Penjahitan luka
Penjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat, bahan serta beberapa
peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator serta asistennya.
Alat, bahan dan perlengkapan yang di butuhkan
Alat yang dibutuhkan :
Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum biasanya satu buah.
Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah satu buah
Gunting benang satu buah.
Jarum jahit, tergantung ukuran cukup dua buah saja.
Bahan yang dibutuhkan :
Benang jahit Seide atau silk
Benang Jahit Cat gut chromic dan plain.
Lain-lain :
Doek lubang steril
Kasa steril
Handscoon steril
Operasi teknik
Urutan teknik penjahitan luka ( suture techniques)
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan asisten dan operator
3. Desinfeksi lapangan operasi
4. Anestesi lapangan operasi
5. debridement dan eksisi tepi luka
6. penjahitan luka
7. perawatan luka
Macam-macam jahitan luka
1. Jahitan Simpul Tunggal
Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk jahitan situasi.
Teknik : – Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah sampai 1 cm ditepi
luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya sekalian dengan menusukkan jarum
secara tegak lurus pada atau searah garis luka.
- Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak antara 1cm.
- Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
- Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2. Jahitan matras Horizontal
Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan
dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama.
Memberikan hasil jahitan yang kuat.
3. Jahitan Matras Vertikal
Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far
Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian dilanjutkan dengan
menjahit tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat karena di
dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
4. Jahitan Matras Modifikasi
Sinonim : Half Burried Mattress Suture
Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya pada daerah
subkutannya.
5. Jahitan Jelujur sederhana
Sinonim : Simple running suture, Simple continous, Continous over and over
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya menghasilkan
hasiel kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada jaringan ikat yang
longgar.
6. Jahitan Jelujur Feston
Sinonim : Running locked suture, Interlocking suture
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering
dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7. Jahitan Jelujur horizontal
Sinonim : Running Horizontal suture
Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan arah horizontal.
8. Jahitan Simpul Intrakutan
Sinonim : Subcutaneus Interupted suture, Intradermal burried suture, Interrupted dermal
stitch.
Jahitan simpul pada daerah intrakutan, biasanya dipakai untuk menjahit area yang dalam
kemudian pada bagian luarnya dijahit pula dengan simpul sederhana.
9. Jahitan Jelujur Intrakutan
Sinonim : Running subcuticular suture, Jahitan jelujur subkutikular
Jahitan jelujur yang dilakukan dibawah kulit, jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik
yang baik
Tutup atau Bebat Luka
Setelah luka di jahit dengan rapi di bersihkan dengan desinfeksan (beri salep)
Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan betadine
Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan Verban)
Angkat Jahitan
Adalah proses pengambilan benang pada luka
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
¨ Muka atau leher hari ke 5
¨ Pereut hari ke7-10
¨ Telapak tangan 10
¨ Jari tangan hari ke 10
¨ Tungkai atas hari ke 10
¨ Tungkai bawah 10-14
¨ Dada hari ke 7
¨ Punggung hari ke 10-14
Sumber :
1. Padilla RS. Dermabrasi. Dalam : wheeland RG. Cutaneous Surgery. WB
Saunders. Philadelphia. 1994 : p. 479-90
2. Alt Th, Coleman WP, Hanke CW, Yarborough JM. Dermabration. Dalam :
Coleman WP, Hanke CW, Alt TH, Asken S. Cosmetic Surgery of the skin
principles And Techniques. 1991 : p.147-95
3. Thompson, J. A Practical Guide to Wound Care.REgitered Nursing. 2000 : p. 48-
50

Hecting – Penjahitan Luka

DEFINISI
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
INDIKASI
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
LUKA
3.1. Definisi
Luka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis.
Trauma tajam menyebabkan :
a. luka iris : vulnus scissum/incicivum
b. luka tusuk : vulnus ictum
c. luka gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a. luka terbuka : vulnus apertum
b. luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
3.2. Klasiflkasi luka berdasar ada tidaknya kuman :
a. luka steril : luka dibuat waktu operasi
b. luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi kurang dari 8 jam .
(golden period)
c. luka infeksi luka yang mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PENJAHITAN
Alat dan bahan yang diperlukan pada penjahitan luka :
4.1.Alat (Instrumen)
a. Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps
bergigi ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu
atraumatic tissue forceps dan dressing forceps.
b. Scalpel handles dan scalpel blades
c. Dissecting scissors ( Metzen baum )
d. Suture scissors
e. Needleholders
f. Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk
segitiga dan bentuk bulat
g. Sponge forceps (Cotton-swab forceps)
h. Hemostatic forceps ujung tak bergigi ( Pean) dan ujung bergigi (Kocher)
i. Retractors, double ended
j. Towel clamps
4.2 Bahan
a. Benang (jenis dan indikasi dijelaskan kemudian )
b. Cairan desifektan : Povidon-iodidine 10 % (Bethadine )
c. Cairan Na Cl 0,9% dan perhydrol 5 % untuk mencuci luka.
d. Anestesi lokal lidocain 2%.
e. Sarung tangan.
f. Kasa steril.
tissue forceps
scalpel handles
dissecting scissors
suture scissors
needle holder
suture needles
sponge forceps
hemostatic forceps
retractors
towel clamps
5. CARA MEMEGANG ALAT
a. Instrument tertentu seperti pemegang jarum, gunting dan pemegang kasa: yaitu ibu jari dan jari keempat sebagai pemegang utama, sementara jari kedua dan ketiga dipakai untuk memperkuat pegangan tangan. Untuk membuat simpul benang setelah jarum ditembuskan pada jaringan, benang dilingkarkan pada ujung pemegang jarum.
b. Pinset lazim dipegang dengan tangan kiri, di antara ibujari serta jari kedua dan ketiga. Jarum dipegang di daerah separuh bagian belakang .
c. Sarung tangan dipakai menurut teknik tanpa singgung.
cara memegang alat
6. PERSIAPAN ALAT
6.1.Sterilisasi dan cara sterilisasi
Sterilisasi adalah tindakan untuk membuat suatu alat-alat atau bahan dalam keadaan steril.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara kimia : yaitu dengan bahan yang bersifat bakterisid , seperti formalin, savlon, alkohol.
b. Secara fisik yaitu dengan :
1) Panas kering ( oven udara panas )
♦ Selama 20 menit pada 200° C
♦ Selama 30 menit pada 180° C
♦ Selama 90 menit pada 160° C
2). Uap bertekanan ( autoclave): selama 15 menit pada 120° C dan tekanan 2 atmosfer
3). Panas basah, yaitu di dalam air mendidih selama 30 menit. Cara ini hanya dianjurkan bila cara lain tidak tersedia.
6.2 Pengepakan
Sebelum dilakukan sterilisasi secara fisik, semua instrument harus dibungkus dengan dua lapis kain secara rapat yang diikutkan dalam proses sterilisasi. Pada bagian luar pembungkus , ditempelkan suatu indikator ( yang akan berubah warna ) setelah instrument tersebut menjadi steril. Untuk mempertahankan agar instrument yang dibungkus tetap dalam keadaan steril, maka kain pembungkus dibuka menurut” teknik tanpa singgung.
7. JENIS-JENIS BENANG
7.1 Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )
a. Alami ( Natural)
1). Plain Cat Gut : dibuat dari bahan kolagen sapi atau domba. Benang ini hanya memiliki daya serap pengikat selama 7-19 hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dalam waktu 70 hari. 2). Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat gut , namum dilapisi dengan garam Chromium untuk memperpanjang waktu absorbsinya sampai 90 hari.
b. Buatan ( Synthetic )
Adalah benang- benang yang dibuat dari bahan sintetis, seperti Polyglactin ( merk dagang Vicryl atau Safil), Polyglycapron ( merk dagang Monocryl atau Monosyn), dan Polydioxanone ( merk dagang PDS II ). Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama , yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap dalam waktu 90-120 hari.
7.2 Benang yang tak dapat diserap ( nonabsorbable suture )
a. Alamiah ( Natural)
Dalam kelompok ini adalah benang silk ( sutera ) yang dibuat dari protein organik bernama fibroin, yang terkandung di dalam serabut sutera hasil produksi ulat sutera.
b. Buatan ( Synthetic )
Dalam kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon ( merk dagang Ethilon atau Dermalon ). Polyester ( merk dagang Mersilene) dan Poly propylene ( merk dagang Prolene ).
8. PERSIAPAN PENJAHITAN ( KULIT)
a. Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih.
b. Kulit dan luka didesinfeksi dengan cairan Bethadine 10%, dimulai dari bagian tengah kemudian menjauh dengan gerakan melingkar.
c. Daerah operasi dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka hanya bagian kulit dan luka yang akan dijahit.
d. Dilakukan anestesi local dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka.
e. Luka dibersihkan dengan cairan perhydrol dan dibilas dengan cairan NaCl.
f. Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan gunting.
g. Luka dicuci ulang dengan perhydrol dan dibilas dengan NacCl.
h. Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain catgut atau poiiglactin secara simple interrupted suture. i. Kulit dijahit benang yang tak dapat diserap yaitu silk atau nylon.
9. TEKNIK PENJAHITAN KULIT
Prinsip yang harus diperhatikan :
a. Cara memegang kulit pada tepi luka dengan surgical forceps harus dilakukan secara halus dengan mencegah trauma lebih lanjut pada jaringan tersebut.
b. Ukuran kulit yang yang diambil dari kedua tepi luka harus sama besarnya.
c. Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi lukia.Khusus” daerah wajah 2-3mm.
d. Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama dengan tusukan jarum dari tepi luika.
e. Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka keluar ( evferted ) setelah penjahitan.
9.1. SIMPLE INTERUPTED SUTURE
A. Indikasi: pada semua luka
Kontra indikasi : tidak ada Teknik penjahitan
Dilakukan sebagai berikut:
a. Jarum ditusukkan pada kulit sisi pertama dengan sudut sekitar 90 derajat, masuk subcutan terus kekulit sisi lainnya.
b. Perlu diingat lebar dan kedalam jaringan kulit dan subcutan diusahakan agar tepi luka yang dijahit dapat mendekat dengan posisi membuka kearah luar ( everted)
c. Dibuat simpul benang dengan memegang jarum dan benang diikat.
d. Penjahitan dilakukan dari ujung luka keujung luka yang lain.
B. Indikasi : Luka pada persendian
Luka pada daerah yang tegangannya besar
Kontra indikasi : tidak ada
Teknik penjahitan ini dilakukan untuk mendapatkan eversi tepi luka dimana tepinya cenderung mengalami inverse. misalnya kulit yang tipis. Teknik ini dilakukan sebagai berikut:
1. Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi lainnya, kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi yang kedua.
2. Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis, menyeberangi luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama.
3. Dibuat simpul dan benang diikat.
9.3 SUBCUTICULER CONTINUOS SUTURE
Indikasi : Luka pada daerah yang memerlukan kosmetik
Kontra indikasi : jaringan luka dengan tegangan besar.
Pada teknik ini benang ditempatkan bersembunyi di bawah jaringan dermis sehingga yang terlihat hanya bagian kedua ujung benang yang terletak di dekat kedua ujung luka yang dilakukan sebagai berikut.
1. Tusukkan jarum pada kulit sekitar 1-2 cm dari ujung luka keluar di daerah dermis kulit salah satu dari tepi luka.
2. Benang kemudian dilewatkan pada jaringan dermis kulit sisi yang lain, secara bergantian terus menerus sampai pada ujung luka yang lain, untuk kemudian dikeluarkan pada kulit 1-2 cm dari ujung luka yang lain.
3. Dengan demikian maka benang berjalan menyusuri kulit pada kedua sisi secara parallel disepanjang luka tersebut.
9.4 JAHITAN PENGUNCI (FESTON)
Indikasi : Untuk menutup peritoneum
Mendekati variasi kontinyu (lihat gambar)

Rabu, 04 Mei 2011

Tips menggunakan parfum

Setiap orang umumnya menyukai aroma yang harum. Itulah sebabnya, sebelum pergi ke kantor atau ke pesta, menggunakan parfum mungkin menjadi hal yang wajib bagi Anda. Dengan tubuh yang harum, akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri dari si pemakai. Terlebih lagi bila akan menemui orang yang penting, tentu Anda tidak mau meninggalkan kesan yang buruk dengan bau badan yang tidak enak. Tetapi, harga parfum yang tidak murah membuat kita harus dapat memaksimalkan penggunaan parfum agar kebutuhan akan parfum ini tidak menguras kantong. Maka, apa yang perlu diperhatikan ketika menggunakannya?

Ketika akan menggunakan parfum, Anda dapat memperhatikan hal-hal berikut:

  • Sesuaikan dengan body lotion

Setelah mandi, mungkin Anda terbiasa menggunakan body lotion. Bila akan memakai parfum, sesuaikan wangi dari body lotion agar sesuai agar wanginya tidak saling "bertabrakan". Selain itu, sebaiknya menggunakan body lotion terlebih dahulu sebelum menyemprotkan parfum karena body lotion dapat mengurangi aroma harum dari parfum
  • Semprotkan parfum pada kulit

Sebaiknya, parfum tidak disemprotkan pada pakaian. Pada jenis parfum tertentu, bila menyemprotkan pada pakaian dapat menimbulkan noda, meninggalkan tanda seperti terkena tetesan air dalam waktu yang lama.
  • Semprotkan parfum pada bagian tubuh yang tepat

Bagian tubuh yang sebaiknya disemprotkan parfum adalah pergelangan tangan bagian dalam, siku lengan bagian dalam, belakang telinga, dada dan leher. Menggunakan parfum di tempat-tempat tersebut membuat harum dari parfum tahan lebih lama.
  • Jangan menggosokkan kulit selesai menyemprot parfum

Kebiasaaan sebagian orang adalah menggunakan parfum pada pergelangan tangan bagian dalam lalu menggosok-gosokkan kedua pergelangan tangan. Cara ini sebenarnya akan menghilangkan aroma dari parfum. Jadi, biarkan parfum mengering dengan sendirinya.
  • Jangan menggunakan aksesoris atau perhiasan sebelum menggunakan parfum

Bila terkena semprotan parfum, dapat membuat aksesoris atau perhiasan yang Anda kenakan menjadi berubah warna. Hasilnya aksesoris Anda tidak lagi terlihat menarik.
  • Gunakan parfum sewajarnya

Menggunakan parfum secara berlebihan dapat membuat orang yang tidak suka menjadi pusing. Penggunaan parfum dapat disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk Anda yang berkulit kering membutuhkan semprotan parfum lebih banyak. Sedangkan bila kulit Anda berminyak, cukup semprotkan parfum sedikit saja
  • Simpan parfum di tempat yang tepat

Harga parfum tidaklah murah sehingga tentu akan disayangkan bila parfum Anda menguap karena tidak ditutup dengan benar. Jadi, pastikan parfum Anda tertutup dengan rapat. Simpan parfum di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari. Perlu diketahui bahwa dalam jangka waktu lama aroma parfum dapat berubah. Maka sesuaikan ukuran isi parfum dengan kebutuhan Anda, agar parfum tidak tersimpan terlalu lama dan mengubah aroma menjadi tidak lagi harum.

Menggunakan parfum dengan baik, tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Selain menikmati harum parfum untuk diri sendiri, orang-orang di sekitar Anda juga dapat menikmati keharumannya juga dan mereka akan senang saat dekat dengan Anda. Dengan menggunakan parfum secara tepat juga menyimpannya secara benar, Anda dapat menghemat penggunaan parfum Anda.

Amalan Tenaga Dalam ,!!!!

Amalan 1
SYAHADAT 1x
Tarik nafas dalam-dalam, tahan nafas sambil membaca Allahu akbar sebanyak banyaknya, lalu lepaskan nafas. Ulangi (minimal 3 x) dan dibaca setiap selesai sholat fardhu (kalau bisa dalam kondisi wudhu)
Manfaat : Sebagai Perisai gaib dari serangan non fisik (santet, sihir dan sebagainya).

YA FATTAHU, YA QOWIYYU 21 xDibaca setelah shalat shubuh dan ashar
Saat membaca bayangkan dari diri kia memancar sinar membentuk benteng pelindung ke arah 8 penjuru dan ke arah atas setelah membaca keduanya tarik napas dalam-dalam dengan visulisasi batin seolah menarik kekuatan yang bersumber dari kuasa Allah SWT.
Guna : Melontarkan lawan tanpa menyentuh, perisai gaib.

YA QOYYUMU YARZUQU MAY YASYAA-UL QUWWAH 21 x ( tanpa napas, setiap selesai sholat fardhu)

INNALLOHA QOWIYYUN ‘AZIIZ, FA’ALUL LIMA YURIID 3 x ( juga tanpa nafas)Manfaat : Kekuatan badan, pengisian/memperkuat energi benda dan sebagainya

Setiap selesai sholat fardhu dalam keadaan masih tetap duduk tahiyat akhir, membaca (sambil menggenggamkan tangan):

WALAQOD ATAINA DAWUDA MINNA FDHLAY YAA JIBAALU AWWIBI MA’AHU WATHOIRO WA ALANNA LAHUL HADIID 3x

WA IDZA BATHOSTUM BATHOSTUM JABBARII-N 41 x sambil dipukul-pukulkan ke lantai
INNA BATTHSYA ROBBIKA LASYADII-D 3 x
Manfaatnya : untuk mengisi/menguatkan pukulanCara menggunakan isian pukulan saat akan berhadapan dengan musuh, baca masing-masing 1 kali, sambil tahan napas:
WA IDZA BATHOSTUM BATHOSTUM JABBARII-N 1x
YA ALLOH, YA ‘ALI YA ZULFIKAR, PUCUK API NERAKA JAHANNA LAM ALIF, LAM AWAL LAM AKHIR, HA 3x
dan lalu ditiupkan ke tangan.
HASBUNALLOH WA NI’MAL WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MAN NASHII-R Dibaca sebanyak mungkin sambil memikirkan apa hal-hal yang mungkin akan kita hadapi dikemudian hari khususnya bahaya manusia dan makhluk lainnya)
Manfaat : Sangat ampuh untuk perisai diri dari bahaya manusia dan makhluk halus.